Ikuti “Retret batin 1 hari 9 gereja dan 9 Doa”
(Rabu, 19 Februari 2014 – di gereja-gereja Jakarta)
Ini adalah retret angkatan pertama.
TEMPAT TERBATAS untuk maksimal 25 orang
Biaya: Rp100.000,-/orang
Peserta diharapkan berkumpul pukul 05.30 PAGI untuk briefing di Gereja Katedral, Jakarta
Biaya termasuk:
- Akomodasi bus ber-AC
- Lilin untuk setiap peserta yang akan dipasang di 9 gereja
- 2x snack kotak
- 1 nasi kotak untuk makan siang
- 1 Rosario yang sudah diberkati
- 1 buku mengenai Indulgensi (Penyelenggara berhak mengganti buku)
BAGAIMANA cara pendaftaran?
- Kirim e-mail ke: novena_tiga_salam_maria@yahoo.
- Jika e-mail anda tidak kami balas, maka berarti tempat telah penuh.
Retret ini diselenggarakan oleh awam, kelompok kecil admin FB Novena Tiga Salam Maria. Tidak bertujuan untuk mengambil keuntungan.
APAKAH “Retret batin 1 hari 9 gereja dan 9 Doa”?
Selama 1 hari kita akan mengunjungi 9 gereja. Selama perjalanan kita akan berdoa Koronka. Dan setibanya di gereja-gereja kita akan berdoa Rosario
MENGAPA disebut sebagai retret batin?
Karena 1 hari itu kita diminta secara khusus untuk TENANG dan DIAM, TIDAK BERBICARA jika tidak perlu. Hal ini selain bertujuan sebagai mati raga dari terlalu banyak bicara dan menarik diri dari kebisingan lingkungan luar, kita diminta untuk mengarahkan hati untuk membina hubungan mesra dengan Yesus dan Maria secara pribadi dengan kasih mesra.
Penyelenggara berhak menegur/meminta peserta untuk tetap tenang jika suasana dianggap berisik.
Bagaimana teknis penyelenggaraannya?
- Retret batin ini akan dimulai dengan misa bersama pukul 06.00 pagi. Kemudian setelah misa, di gereja pertama tersebut, kita akan menyalakan lilin dan berdoa Rosario bersama DI DALAM GEREJA. Dilanjutkan dengan doa pribadi masing-masing kurang lebih selama 10 menit.
- Kemudian kita berangkat ke gereja kedua. Di dalam perjalanan ke gereja kedua tersebut, kita akan berdoa Koronka. Setelah berdoa Koronka, peserta diminta tetap tenang dan diam, untuk mendengarkan bacaan rohani.
- Sampai di gereja kedua. Kembali rombongan akan menyalakan lilin, berdoa Rosario bersama ditutup dengan doa pribadi masing-masing, dan rombongan bersiap ke gereja ketiga.
- Kembali, selama di perjalanan ke gereja kedua tersebut, kita akan berdoa Koronka. Setelah berdoa Koronka, peserta diminta tetap tenang dan diam, untuk mendengarkan bacaan rohani.
- Demikian seterusnya... Sampai di gereja ke-tiga, ke-empat, ke-lima, ke-enam, ke-tujuh, ke-delapan, ke-sembilan; rombongan akan diminta menyalakan lilin, kemudian berdoa Rosario bersama, ditutup dengan berdoa masing-masing kurang lebih selama 10 menit.
- Dan selama di perjalanan menuju gereja-gereja ke-tiga, ke-empat, ke-lima, ke-enam, ke-tujuh, ke-delapan, ke-sembilan; rombongan akan berdoa Koronka di dalam bus setelah itu diminta untuk tetap diam dan tenang untuk mendengarkan bacaan rohani. Selama di bus TIDAK DIPERKENANKAN untuk berbicara dengan peserta lainnya demi menjaga ketenangan suasana dan hati tetap terarah berkasih mesra dengan Yesus dan Maria secara pribadi.
- Di suatu gereja, yang nantinya kita akan berada di sana pukul 15.00, maka kita akan luangkan sejenak untuk berdoa Jam Kerahiman dan mengadakan JALAN SALIB SINGKAT.
APA YANG AKAN DILAKUKAN DAN DIHARAPKAN DARI 1 HARI RETRET BATIN INI?
1. Ringkasan kegiatan 1 hari Retret Batin: Dibuka dengan Misa, 9X berdoa Koronka & mendengarkan bacaan rohani selama di perjalanan, 9X berdoa Rosario & doa pribadi di dalam gereja yang dikunjungi, berdoa Jam Kerahiman dan Jalan Salib Singkat bersama pukul 15.00. Jika waktu memungkinkan, retret akan kita tutup dengan Doa-doa Penghiburan Kepada Yesus yang Sengsara.
2. Retret batin ini dapat dijadikan 1 hari Novena bagi anggota yang memiliki permohonan pribadi. Karena berdoa di 9 gereja, dengan 9 doa Koronka, 9 doa Rosario, maka hal ini bisa dianggap sebagai doa Novena pribadi.
3. Kita boleh berharap mendapatkan Indulgensi Penuh karena mendaraskan Doa Rosario di dalam gereja. (Syarat dan Ketentuan Berlaku)*
4. Kita boleh berharap memberikan penghiburan kepada Sang Tahanan Kasih yang telah membiarkan DiriNya menjadi Tahanan yang menyedihkan di dalam Tabernakel di gereja-gereja. Dan ketahuilah baha DIA memiliki begitu banyak berkat untuk kita.
“Dan kau, jiwa-jiwa terkasih, mengapa engkau dingin dan mengabaikan?... Tidakkah Aku tahu urusan-urusan keluarga… masalah-masalah rumah tangga… dan keperluan-keperluan akan keadaan hidupmu… yang terus menerus memanggil-manggilmu?... Namun tidak dapatkah engkau meluangkan beberapa menit waktu untuk datang dan membuktikan kasihmu dan rasa syukurmu? Janganlah ijinkan dirimu sendiri untuk terlibat dengan urusan-urusan tak berguna dan tak ada hentinya, namun luangkanlah beberapa saat untuk mengunjungi dan menerima Tahanan Kasih ini!...
Jika tubuhmu lemah atau sakit pastilah engkau akan mencari waktu untuk mengunjungi dokter yang akan menyembuhkanmu?... Jadi, datanglah, kepada DIA yang dapat memberikanmu kekuatan dan kesehatan bagi jiwamu, dan berikanlah amal kasih pada Tahanan Ilahi ini yang menjagamu, memanggilmu dan merindukanmu untuk dekat di sisi-Nya.”
(Kata-kata Tuhan Yesus kepada Suster Josefa Menendez, 2 Maret 1923)
=====
* Mendaraskan Doa Rosario di dalam gereja atau tempat ibadat umum, komunitas religius atau serikat-serikat privat. Mendaraskan Doa Rosario tersebut harus dengan menyebutkan dan merenungkan sekurang-kurangnya 1 peristiwa (5 misteri) rosario. (hal.48). Untuk memperoleh indulgensi penuh harus melakukan:
- perbuatan yang ditentukan oleh Gereja (Mendaraskan Doa Rosario di dalam gereja atau tempat ibadat umum... termasuk ‘perbuatan yang ditentukan oleh Gereja’.)
- memenuhi 3 syarat berikut ini:
1. Pengakuan Sakramental = menerima Sakramen Tobat (dapat dilakukan beberapa hari sebelum atau sesudah melaksanakan perbuatan yang telah ditentukan oleh gereja.
2. Menyambut Sakramen Mahakudus
3. Berdoa menurut ujud Paus (untuk memenuhi kewajiban berdoa bagi ujud Paus cukup mengucapkan “Bapa Kami” sekali dan “Salam Maria” sekali. Namun diberikan kebebasan untuk mengucapkan doa lain menurut kesalehan dan devosi masing-masing).
Sumber buku: Mengenal dan Memahami Indulgensi – P. Gabriele Ranocchiaro, CP.
No comments:
Post a Comment